Rabu, 13 Maret 2019

Mengaminkan Doa Khothib


Pertanyaan:
apa pendapat ulama tentang mengaminkan doa khothib pada shalat Jumat dan shalat lain?

Jawaban:


(
التّأمين على دعاء الخطيب )
16 -
يسنّ التّأمين على دعاء الخطيب عند المالكيّة والشّافعيّة والحنابلة ، إلاّ أنّه يكون عند المالكيّة والحنابلة سرّاً ، وبلا رفع صوت عند الشّافعيّة . ولا تأمين باللّسان جهراً عند الحنفيّة بل يؤمّن في نفسه . ونصّ المالكيّة على تحريم ما يقع على دكّة المبلّغين بعد قول الإمام : « ادعوا اللّه وأنتم موقنون بالإجابة » من رفع أصوات جماعة بقولهم : « آمين . آمين . آمين » واعتبروه بدعةً محرّمةً .


Mengaminkan Doa Khathib.
16. Disunnatkan mengaminkan doa khatib menurut Mazhab Maliki, Syafi’i dan Hanbali. Hanya saja Malik dan Hanbali menyatakan ucapan amin diucapkan sirr. Menurut Mazhab Syafi’i tanpa mengeraskan suara. Tidak ada pengucapan amin dengan lidah dengan cara jahr, demikian menurut Mazhab Hanbali, akan tetapi ucapan amin di dalam hati. Mazhab Maliki menyatakan haram hukumnya mengucapkan amin amin amin dengan suara berjamaah setelah khathib mengucapkan: “Berdoalah kepada Allah dan kamu penuh keyakinan akan dikabulkan”. Mereka menganggapnya sebagai bid’ah yang diharamkan.
Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Ensiklopedia Fiqh Kuwait, juz. I, hal. 51.
loading...

Postingan Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...